Tugas utama pramugari adalah menyampaikan mekanisme penyelamatan dan mengantisipasi apabila terjadi keadaan darurat dalam kabin pesawat. Pramugari wajib menginformasikan kepada penumpang untuk menegakkan sandaran kursi. Hal itu penting, karena kursi yang miring dapat menyebabkan penumpang terlepas dari tempat duduk. Selain itu, tempat duduk yang miring dapat menghambat laju evakuasi. Hal tersebut juga berlaku untuk meja yang harus dilipat dan sandaran tangan yang perlu dinaikkan untuk mempermudah evakuasi. Hal lain yang tak kalah penting, pramugari wajib menghimbau penumpang untuk menonaktifkan alat elektronik mulai dari telepon selular, tablet, dan laptop. Hal itu karena alat-alat tersebut memancarkan sinyal yang mengganggu sinyal navigasi di dalam kokpit.

Tugas utama pramugari yang wajib diinformasikan serta didemonstrasikan
Alat demo pramugari
-
Sabuk Pengaman (Safety Belt)
Sabuk ini terdiri dari dua jenis, yaitu sabuk untuk orang dewasa atau anak-anak dan sabuk untuk bayi. Pemakaian sabuk ini selama penumpang duduk di kursi, terutama saat lampu penanda penggunaan sabuk pengaman menyala. Pramugari wajib mendemonstrasikan cara pemakaian yang benar. Setelah itu pramugari wajib pula mengecek sabuk pengaman semua penumpang ketika akan lepas landas.
-
Masker Oksigen (Oxygen Mask)
Penggunaan masker oksigen dilakukan apabila tekanan udara dalam kabin (cabin altitude) melebihi batas yang telah ditentukan. Tekanan udara di kabin sendiri berbeda dengan tekanan udara yang ada di luar ruangan. Saat situasi tersebut terjadi, masker oksigen akan otomatis keluar. Maka pramugari wajib untuk segera memberi panduan pemakaian masker oksigen. Hal tersebut harus dipastikan pramugari bahwa pemakaiannya hanya dalam waktu kurang dari 15 detik. Selain kelebihan udara dalam kabin, masker oksigen juga dapat otomatis turun apabila terjadi dekompasi (decompression) yang berarti tekanan udara yang tiba-tiba menghilang. Kehilangan tekanan tersebut bisa terjadi karena dua hal. Petama kehilangan tekanan secara perlahan-lahan, seperti adanya lubang kecil atau kegagalan alat pengukur tekanan udara. Kedua, tekanan udara yang hilang secara cepat, seperti ketika ada lubang yang besar saat pintu terlepas dari badan pesawat.
-
Baju Pelampung (Life Vest)
Baju pelampung berguna untuk evakuasi apabila pesawat mendarat di laut. Baju pelampung ini berada di bawah tempat duduk penumpang. Baju pelampung ini terdiri dari baju pelampung untuk dewasa dan untuk anak-anak atau bayi. Penggunaan baju pelampung dilakukan ketika lampu indikator menyala. Lampu ini akan menyala ketika pesawat terendam air. Pramugari juga harus memastikan bahwa untuk menggelembungkannya hanya jika sudah dekat dengan pintu keluar atau pintu darurat. Cara menggelembungkannya ada dua. Pertama dengan menarik tuas yang ada sehingga pelampung akan terisi udara dengan sendirinya. Apabila hal tersebut tidak bisa dilakukan, menggunakan cara kedua, yaitu dnegan meniupnya secara manual.
-
Jalur, Pintu Evakuasi, dan Rakit Keselamatan
Dalam hal ini pramugari wajib memberitahukan kepada penumpang dimana letak pintu darurat. Serta pramugari juga wajib menginformasikan kepada penumpang tentang tata letak barang bawaan penumpang. Hal ini bertujuan agar apabila harus terjadi evakuasi barang bawaan penumpang tidak menghalangi.
-
Kartu Keselamatan (Safety Information Card)
Kartu keselamatan berguna apabila penumpang melewatkan penjelasan yang disampaikan oleh awak kabin atau pramugari. Selain itu, kartu ini juga mengingatkan kepada penumpang tentang demonstrasi yang telah disampaikan pramugari. Kartu keselamatan ini berada di depan tempat duduk. Penumpang dapat membacanya kapan saja.
demikian tugas utama pramugari yang wajib didemonstrasikan serta bagaimana cara pemakaian yang benar dan berdasar pada regulasi keselamatan penerbangan.
Mendaftar sekolah pramugari klik disini